Senin, 19 Mei 2008

Dampak obesitas

halo para pembaca...
kali ini saya akan coba mengulas mengenai obesitas.
berikut ulasan saya mengenai obesitas. mohon dukungannya dengan memberikan comment dan ulasan lainya. thx ya...

Kehidupan dewasa ini banyak dipengaruhi oleh obesitas.
pada umumnya masyarakat awam tidak terlalu dipusingkan dengan obesitas tersebut. tetapi perlu diketahui bahwa obesitas merupakan suatu symptom / gejala yang sebenarnya sangat berbahaya, namun karena gejala yang tampak kurang begitu jelas, dan baru akan terlihat jelas apabila sudah mencapai titik komplikasi kronis (dalam jangka waktu lama), barulah terlihat dampaknya.

sebagai pengetahuan mendasar, bahwa setiap makanan yang kita makan, baik protein, karbohidrat, maupun lemak, akan disimpan dalam bentuk jaringan lemak. jadi apabila ada yang mengatakan karbohidrat (dlm bentuk glukosa) disimpan dalam otot, hal tersebut hanya sementara, sebab semuanya akan dikonversikan menjadi asam lemak oleh hati. selanjutnya lemak juga dibagi menjadi beberapa klasifikasi berdasarkan perbandingan komponen penyusunnya, yaitu perbandingan antara lipid dan protein. oleh sebab itu dikenal adanya lemak baik (HDL) yang mengandung protein lebih banyak, dan lemak jahat (LDL), yang mengandung lemak lebih banyak.

pengaruh dari obesitas terhadap tubuh, dapat menjadi beberapa komplikasi penyakit umum, seperti darah tinggi (hipertensi=HT), kolesterol tinggi (dislipidemia),kencing manis (diabetes militus = DM). lemak jahat yang terdapat pada setiap manusia, akan memiliki kecenderungan untuk mengendap di pembuluh darah. hal ini menyebabkan pembuluh darah menjadi menyempit. sehingga penyempitan akan mengakibatkan tekanan darah yang lebih besar dari normalnya. apabila hal ini berlangsung secara terus menerus, maka akan menyebabkan terjadinya HT. selanjutnya tekanan darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah. bila dianalogikan selang air yang kita perkecil ukuranya menyebabkan arus yang lebih deras (Q1=Q2), sehingga bila terjadi pada pembuluh darah (terutama yang kecil dan rapuh), akan mengakibatkan pecahnya pembuluh darah. bila terjadi di otak, akan mengakibatkan stroke. dan bila di jantung akan menyebabkan infark miokard (jantung tidak mendapat suply darah), begitu pula pada organ lainya. selain itu bila pengendapan lemak terjadi (disebut trombus), dan teradapat tekanan kuat dr pembuluh darah, maka dapat menyebabkan terkikisnya pengendapan tersebut, dan terbawa arus (embolus), dan akan menyumbat pembuluh darah yang lebih kecil lagi. yang ditakutkan dari kejadian ini, adalah adanya jantung koroner.

selain itu kadar lemak baik / HDL dalam tubuh dapat digunakan untuk membantu membawa lemak jahat yang tertimbun di jaringan untuk dibawa ke hati maupun langsung dikonversikan menjadi asam lemak untuk digunakan tubuh.

pengaruh obesitas yang lainnya terdapat pada komplikasi penyakit DM. sebelumnya, jaringan lemak tidak pernah dipermasalahkan oleh para ilmuan, dimana jaringan lemak hanya dianggap seperti sebuah jaringan biasa. namun jaringan lemak tidak hanya sebuah jaringan, dimana sel lemak dapat menghasilkan zat yang mampu membuat hormon insulin dalam tubuh menjadi resisten terhadap reseptornya (tidak dapat bekerja secara spesifik). zat tersebut antaranya leptin, resistin, TNF-alpha, IL-1, IL-6. maka dari itu terdapat kadar gula tinggi dalam darah, walau terdapat kadar insulin yang tinggi, tubuh tetap tidak dapat mengkonversikanya untuk digunakan oleh sel kita sebagai sumber energi. (DM tipe II)

untuk itu penting bagi kita untuk menjaga berat badan tubuh kita, agar tidak terjadi faktor risiko komplikasi dari penyakit akibat obesitas.
hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pola pengaturan hidup sehat dengan menjaga pola makan, pola kerja, OR, dan pola hidup sehat lainya seperti menghindari rokok, miras.

Rangkuman
obesitas (disertai dislipidemia) = risiko HT, DM
HT:
*trombus, embolus -> PJK, infark, dsb
*tekanan tinggi, vaskuler pecah
DM :
*resistensi terhadap reseptor golongan thyrosine kinase
Penatalakksanaan:
*pola hidup sehat, makanan dan physical exercise
DM = golongan biguanid, sulfonilurea, dan glitazone
HT = golongan diuretika, beta n alpha blocker, ACE bloker, Ca canal bloker, vasodilatator (saraf parasimpatis)
Dislipidemia = golongan statin, asam nikotinik, ezetimibe.

Sumber :
patofisiology (EGC)
harrison internal medicine, 17th edition (Mac - graw gill)
papdi, 6th edition (FK UI)
farmakologi katzung (EGC)
tinjauan klinis hasil pemeriksaan lab (EGC)
patology robins (EGC)
biokimia harper (EGC)
fisiology guyton hall (EGC)

sekian dari saya. hal baru saya tulis diatas merupakan share singkat sedikit ilmu yang saya dapatkan. untuk terapi medikamentosa/obat tidak saya cantumkan secara jelas, sebab lebih baik pasien berkonsultasi dahulu kepada dokter, untuk mengetahui derajat obesitas, sehingga penanganannya dapat adekuad dan spesifik serta tepat.

Tidak ada komentar: