Jumat, 30 Mei 2008

Dilematis Kanker !

Kasus yang banyak terjadi belakangan ini, dan paling membuat kaum hawa was-was adalah adanya kanker.

Dalam bahasa kedokteran, kanker berarti karsinoma. Namun kadang ada juga yang menyebutnya dengan tumor.

Tumor sendiri tidaklah selalu merupakan penyakit yang pasti kanker, sebab pengertian tumor sendiri adalah pembesaran yang tidak normal. Pembesaran seperti ini dapat bersifat reversible. Untuk tumor, merupakan suatu bentuk respon terhadap adanya perubahan lingkungan dari internal, dan external. Sebagai contoh : adanya jerawat yang tumbuh, itu merupakan suatu bentuk dari tumor. Selain itu pada orang yang sedang hamil, juga disebut sebagai tumor, namun tumor ini adalah NORMAL ! (fisiologis).

Tumor sering dihubungkan dengan kanker, sebab biasanya pada kanker timbul suatu bentuk tumor (ada bagian yang membesar)

Untuk kanker atau karsinoma sendiri terbagi lagi menjadi 2 macam, yaitu kanker jinak dan ganas. Pengertian jinak berarti dia masih tidak menyebar (metastase) ke organ dan bagian tubuh lainya, sedangkan untuk kanker ganas biasanya dapat menyebar ke bagian tubuh lainya. Hal ini bergantung dari tingkat pertumbuhan sel kanker tersebut (pengaturan oleh proto-onkogen), dan ketidak mampuan gen supresor proto-onkogen untuk menutupi keadaan tersebut. Secara umum kanker yang jinak biasanya mobile, tidak terfiksir (melekat pada jaringan di bawah atau atasnya), dan berbentuk nodul utuh (berkapsul), sedangkan untuk yang ganas biasanya terfiksir pada jaringan sekitar, dan tidak berbentuk nodul utuh (tidak berkapsul). Namun perlu diketahui tidak semua kanker seperti itu. Ciri di atas merupakan ciri SECARA UMUM dari kanker.

Membahas lebih jauh dari kanker, pembunuh utama dari kanker yang paling banyak ditemukan kasusnya didunia ini adalah kanker payudara (menempati posisi pertama sebagai pembunuh nomor satu di dunia), dan diikuti oleh kanker cervix/ kanker mulut rahim (selanjutnya disebut CaCx). Untuk kanker payudara (selanjutnya disebut CaMamae) tidak hanya kaum hawa saja yang berisiko tinggi untuk terkena kanker, namun pada kaum adam pun punya risiko yang sama. Risiko tersebut lebih besar, bila terdapat gen pembawa yang diturunkan melalui paternal maupun maternal.

Ada sebuah keadaan dilematis dari Ca mamae dan CaCx. Pada kaum hawa, risiko tertinggi untuk terjadinya CaCx biasanya timbul akibat banyaknya angka melahirkan dari seorang ibu (paritas tinggi), sebab cervix secara histologis pada cervix terdapat daerah yang disebut squamo columnar junction (SCJ), yang merupakan daerah yang paling sering terjadinya perubahan pada sel-selnya, untuk menjadi sel kanker (metaplasia sel). Bila seorang ibu memiliki angka kelahiran yang banyak, maka akan terjadi peningkatan trauma pada cervix. Hal inilah yang memacu terjadinya perubahan tersebut menjadi sel kanker, dan bila ditambah faktor external dari pemicu terjadinya kanker (fisik, imunologis, agen infeksius dan kimiawi), maka akan lebih besar lagi risiko yang di emban ibu tersebut. Namun dilain pihak, bila seorang ibu tidak memberikan asi kepada anaknya, maka akan menjadi sebuah risiko yang besar untuk terjadinya CaMamae pada payudara, dengan etiologi yang tidak begitu jelas.

Hal ini akan menjadi sebuah dilematis. Bila melahirkan banyak, maka akan timbul resiko lebih tinggi terhadap CaCx, sedangkan bila tidak menyusui, menjadi lebih besar risiko terhadap CaMamae...... sangat dilematis bukan... jadi??? Apa yg terbaik??? Semuanya haruslah dalam keadaan seimbang... dan terpenting.. pemeriksaan dini dan penjagaan diri untuk menghindari kanker sangatlah penting sekali..

Senin, 19 Mei 2008

Mitos: Belajar subuh lebih cepet "masuk" ke otak?

pernah denger mengenai mitos yang dikatakan bahwa "belajar pada waktu subuh lebi cepet masuk ke otak?"

nah.. bagaimana dengan pendapat temen-temen?
sudah dibuktikan?

mitos ternyata bukan sekedar mitos....
hal tersebut benar!

saat subuh merupakan waktu dimana hormon Thyrotropin (TSH) dalam tubuh mencapai puncak kerjanya. jika digambarkan dengan grafik, maka peningkatan kerja maksimal sejak subuh, lalu turun terus hingga mencapai titik terendah pada siang hari pukul 2-3. selanjutnya akan kembali naik, dan mencapai maksimal pada subuh (3-5 pagi).

hormon thyrotropin (TSH), merupakan hormon yang berfungsi untuk merelease thyroid (T4), dan tri-iodothyronin (T3), yang memiliki banyak fungsi, seperti meningkatkan kerja jantung untuk memompa darah, meningkatkan kerja saraf simpatis, dan yang terpenting meningkatkan laju metabolisme dalam tubuh (peningkatan basal metabolism rate "BMR").

peningkatan BMR ini akan mengakibatkan tubuh menghasilkan lebih banyak energi untuk digunakan tubuh, terutama oleh otak. hal ini disebakan karena otak tidak mampu memiliki kemampuan memecah glukosa untuk menghasilkan ATP (adenosin tri phosphat), yang nantinya digunakan bagi otak.

keadaan meningkatnya BMR tersebut, akan berakibat kepada kita menjadi lebih sadar dan lebih tidak mengantuk, sebab otak mendapat suply energi lebih banyak dengan peningkatan BMR dari peningkatan T4 dan T3.

sedangkan pada keadaan siang hari, kira-kira pukul 2-3. kadar TSH dalam darah mencapai gradien terendah dalam aktifitas hariannya. oleh sebab itu BMR menjadi rendah, dan otak menjadi tidak mendapat ATP, sehingga timbul rasa mengantuk, dan tidak konsentrasi.

jadi.. mitos tidak sekedar mitos...
so..???
apakah tipe belajar teman2 perlu di ubah?
hahaha..

^^

Enterovirus 71 (EV71)

Kasus infeksi oleh antigen "Enterovirus 71" (EV71) kembali terjadi di dunia
lebih dari 3000 bayi telah terinfeksi oleh EV71 ini.
secara singkat EV71 merupakan virus yang memiliki genotype yang hampir sama dengan poliovirus.

kebanyakan penderita adalah balita dan bayi baru lahir, yang keadaan sistem imunitasnya masih rentan terhadap paparan antigen asing

virus ini menyerang cornu anterior (anterior horn) dari medula spinalis, yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada penderita.
selain itu virus ini dapat menyebabkan terjadinya meningitis, myocarditis.
tanda yang nampak seperti dermatitis, dan urtikaria pada penderita.

virus ini dapat ditularkan melalui GIT (gastrointestinal track) dan feces.
selain itu penyebaran lewat udara juga dimungkinkan.

secara serologi, didapat peningkatan kadar IgM, dan IgK, serta IgA (GIT infection)

untuk pengobatan belum dapat dilakukan secara medicamentosa.
pencegahan yang dapat dilakukan hanya menjaga kesehatan balita, menjaga kebersihan lingkungan, serta kebersihan makanan, dan ekskresi (feces).

Dampak obesitas

halo para pembaca...
kali ini saya akan coba mengulas mengenai obesitas.
berikut ulasan saya mengenai obesitas. mohon dukungannya dengan memberikan comment dan ulasan lainya. thx ya...

Kehidupan dewasa ini banyak dipengaruhi oleh obesitas.
pada umumnya masyarakat awam tidak terlalu dipusingkan dengan obesitas tersebut. tetapi perlu diketahui bahwa obesitas merupakan suatu symptom / gejala yang sebenarnya sangat berbahaya, namun karena gejala yang tampak kurang begitu jelas, dan baru akan terlihat jelas apabila sudah mencapai titik komplikasi kronis (dalam jangka waktu lama), barulah terlihat dampaknya.

sebagai pengetahuan mendasar, bahwa setiap makanan yang kita makan, baik protein, karbohidrat, maupun lemak, akan disimpan dalam bentuk jaringan lemak. jadi apabila ada yang mengatakan karbohidrat (dlm bentuk glukosa) disimpan dalam otot, hal tersebut hanya sementara, sebab semuanya akan dikonversikan menjadi asam lemak oleh hati. selanjutnya lemak juga dibagi menjadi beberapa klasifikasi berdasarkan perbandingan komponen penyusunnya, yaitu perbandingan antara lipid dan protein. oleh sebab itu dikenal adanya lemak baik (HDL) yang mengandung protein lebih banyak, dan lemak jahat (LDL), yang mengandung lemak lebih banyak.

pengaruh dari obesitas terhadap tubuh, dapat menjadi beberapa komplikasi penyakit umum, seperti darah tinggi (hipertensi=HT), kolesterol tinggi (dislipidemia),kencing manis (diabetes militus = DM). lemak jahat yang terdapat pada setiap manusia, akan memiliki kecenderungan untuk mengendap di pembuluh darah. hal ini menyebabkan pembuluh darah menjadi menyempit. sehingga penyempitan akan mengakibatkan tekanan darah yang lebih besar dari normalnya. apabila hal ini berlangsung secara terus menerus, maka akan menyebabkan terjadinya HT. selanjutnya tekanan darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah. bila dianalogikan selang air yang kita perkecil ukuranya menyebabkan arus yang lebih deras (Q1=Q2), sehingga bila terjadi pada pembuluh darah (terutama yang kecil dan rapuh), akan mengakibatkan pecahnya pembuluh darah. bila terjadi di otak, akan mengakibatkan stroke. dan bila di jantung akan menyebabkan infark miokard (jantung tidak mendapat suply darah), begitu pula pada organ lainya. selain itu bila pengendapan lemak terjadi (disebut trombus), dan teradapat tekanan kuat dr pembuluh darah, maka dapat menyebabkan terkikisnya pengendapan tersebut, dan terbawa arus (embolus), dan akan menyumbat pembuluh darah yang lebih kecil lagi. yang ditakutkan dari kejadian ini, adalah adanya jantung koroner.

selain itu kadar lemak baik / HDL dalam tubuh dapat digunakan untuk membantu membawa lemak jahat yang tertimbun di jaringan untuk dibawa ke hati maupun langsung dikonversikan menjadi asam lemak untuk digunakan tubuh.

pengaruh obesitas yang lainnya terdapat pada komplikasi penyakit DM. sebelumnya, jaringan lemak tidak pernah dipermasalahkan oleh para ilmuan, dimana jaringan lemak hanya dianggap seperti sebuah jaringan biasa. namun jaringan lemak tidak hanya sebuah jaringan, dimana sel lemak dapat menghasilkan zat yang mampu membuat hormon insulin dalam tubuh menjadi resisten terhadap reseptornya (tidak dapat bekerja secara spesifik). zat tersebut antaranya leptin, resistin, TNF-alpha, IL-1, IL-6. maka dari itu terdapat kadar gula tinggi dalam darah, walau terdapat kadar insulin yang tinggi, tubuh tetap tidak dapat mengkonversikanya untuk digunakan oleh sel kita sebagai sumber energi. (DM tipe II)

untuk itu penting bagi kita untuk menjaga berat badan tubuh kita, agar tidak terjadi faktor risiko komplikasi dari penyakit akibat obesitas.
hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pola pengaturan hidup sehat dengan menjaga pola makan, pola kerja, OR, dan pola hidup sehat lainya seperti menghindari rokok, miras.

Rangkuman
obesitas (disertai dislipidemia) = risiko HT, DM
HT:
*trombus, embolus -> PJK, infark, dsb
*tekanan tinggi, vaskuler pecah
DM :
*resistensi terhadap reseptor golongan thyrosine kinase
Penatalakksanaan:
*pola hidup sehat, makanan dan physical exercise
DM = golongan biguanid, sulfonilurea, dan glitazone
HT = golongan diuretika, beta n alpha blocker, ACE bloker, Ca canal bloker, vasodilatator (saraf parasimpatis)
Dislipidemia = golongan statin, asam nikotinik, ezetimibe.

Sumber :
patofisiology (EGC)
harrison internal medicine, 17th edition (Mac - graw gill)
papdi, 6th edition (FK UI)
farmakologi katzung (EGC)
tinjauan klinis hasil pemeriksaan lab (EGC)
patology robins (EGC)
biokimia harper (EGC)
fisiology guyton hall (EGC)

sekian dari saya. hal baru saya tulis diatas merupakan share singkat sedikit ilmu yang saya dapatkan. untuk terapi medikamentosa/obat tidak saya cantumkan secara jelas, sebab lebih baik pasien berkonsultasi dahulu kepada dokter, untuk mengetahui derajat obesitas, sehingga penanganannya dapat adekuad dan spesifik serta tepat.