Rabu, 09 Juli 2008

Food.. FOod....FoOd...

Makan itu emang paling enak… siapa yang tidak suka makan, sepertinya tidak ada yang tidak suka dengan makan

Kecintaan manusia kepada makan, sangatlah tinggi, sampai – sampai timbul pepatah seperti ini


”kita hidup untuk makan, atau makan untuk hidup”… nah.. jika sudah muncul kata demikian, apa yang harus di jawab??... @_@

Tapi tahukah anda, bahwa makanan itu merupakan salah satu jalur masuknya agen infeksius kedalam tubuh kita.

Ada banyak sekali macam jenis agen infeksius yang dapat ditularkan melalui makanan. Secara garis besar, ada 3 jenis agen infeksius yang dapat masuk melalui makanan, seperti virus, bakteri, dan protozoa.

Kali ini yang akan dikaji lebih mendalam adalah mengenai virus. Jika bicara virus, setiap individu akan mengarah kepada HIV, namun untuk kesempatan kali ini saya tidak membahas mengenai HIV.

Ada jenis virus lainya yang tidak kalah pentingnya dibahas, yaitu ”Hepatitis Virus”.

Mungkin banyak dari kita yang sudah tidak asing dengan virus tersebut, namun perlu diketahui hepatitis virus ada bermacam-macam, yang memiliki risiko kepada individu yang telah terinfeksi menjadi berbeda.

Jenis virus hepatitis ada bermacam macam, mulai dari A – G.

Jadi apa hubungan antara hepatitis dengan makanan?

Ada satu jenis varian hepatitis yang penularannya lewat makanan, yaitu hepatitis A virus (HAV). Infeksi oleh virus ini banyak terjadi pada negara berkembang, dengan sanitasi yang masih buruk.

So, sebenernya apa sih yang dimaksud dengan HAV? Knp dia bisa ditularkan lewat makanan?

HAV merupakan virus golongan picornavirus, subclasifikasi sebagai hepatovirus. Diameter virus adalah 27-28 nm, dengan bentuk kubus simetrik. Merupakan ss-RNA linear (RNA-virus). Terdapat hanya 1 serotype. Replikasi terjadi di sitoplasma hepatosit. Memiliki masa inkubasi dengan rata-rata 30 hari. Replikasi virus tidak ditemukan didalam usus. Jadi hepatosit merupakan tempat satu-satunya HAV untuk bereplikasi

Virus ini ditemukan dalam hasil defekasi. Penyebaran lewat transfusi tidak dapat terjadi, sebab viremia HAV transien lewat darah jarang dan hampir tidak pernah terjadi. Oleh karena replikasi HAV pada sitoplasma hepatosit, sentrolobulus akan bertambah selularitasnya, sehingga dapat terjadi necrosis (perubahan morfologi akibat dari enzim yang terjejas lethal / luka berat, yang diikuti kematian sel). Necrosis yang terjadi adalah necrosis coagulativa (batas sel masih jelas, denaturasi protein). Namun keadaan necrosis ini jarang terjadi, sebab infeksi oleh HAV pada sebagian individu dapat sembuh secara sendirinya. Penyebaran lewat transfusi tidak dapat terjadi, sebab viremia HAV transien lewat darah jarang dan hampir tidak pernah terjadi. Oleh karena replikasi HAV pada sitoplasma hepatosit, sentrolobulus akan bertambah selularitasnya, sehingga dapat terjadi necrosis. Selain itu didapatkan juga radang mono nucleus ductus (proliferasi ductus), disertai hiperplasia sel kupffer dalam sinusoid, bersama dengan infiltrasi PMN (polimorfonuclear), dan eosinofil.

Terdapat 4 tahapan proses masuknya penyakit, hingga timbulnya gejala klinis :

    1. Inkubasi à virus masuk ke dalam tubuh penderita. Tahapan ini merupakan tahapan dimulainya suatu gejala.
    2. Prodominal à tahap ini terjadi 4-7 hari dimulainya masa hiper. Keluhan yang timbul adalah ikterus, serum sickness (vomitus, nausea), febris, dan kelainan pada GIT.
    3. Ikterus à timbulnya ikterus terjadi pada waktu 5-7 hari setelah inkubasi, dan dapat pula disertai gejala klinik, maupun tidak.
    4. Konvalesen à ikterik akan menghilang, dan hepatomegaly tetap ada.

Sebab sistem immune kita akan segera melakukan eliminasi terhadap virus HAV ini. Hal ini ditandai dengan meningkatnya IgM, dan setelah selesai masa inkubasi, akan ditandai dengan kenaikan IgG.

Karena virus ini ditularkan melalui hasil defekasi (melalui tinja, dan sekret tinja), apalagi didaerah yang sanitasi buruk, maka air dapat tercemar oleh virus ini. Biasanya makan di warung dan tempat yang tidak bersih menjadi salah satu tempat penularan HAV paling tinggi.

Nah... jadi.. skg kalau kita mao makan, harus bener-bener jaga kebersihan, jangan karena laper, ato keliatan enak, langsung di embat aja..

Hehehe....

Tapi.. jangan lupa... klo ada pertanyaan ”kita hidup untuk makan, atau makan untuk hidup”, jawabannya Hidup untuk makan.... hehehehe ^^

3 komentar:

Steven mengatakan...

Wah thanks banget atas info yang berguna ini. Temen gw ada yg kena infeksi virus ini jadi gw bakal suru dia baca deh ni blog. Thx a lot for the useful information

Aldo aka der Hund mengatakan...

ehem,gw ga komen dulu ttg topik ini ... tp gw menemukan suatu fakta menarik : nampaknya jimmy klo posting satu topik baru,maka akan posting topik yg SAMA di blog FSnya...XD
bahkan sama persis smwa bagaikan copy-paste :D

i'm jimmy mengatakan...

@ bang aldow

iya dunk bang...
kan 2 blog... ngapaen di bedain
wkwkwkwkw
toh.. tujuannya sama
wkwkwkw

@steven
hihihi...
semoga bermanfaat...